Diduga Oknum LSM Bekingi Proyek Galian

Databicara.net, Lubuklinggau – Ada-ada saja tingkah laku Oknum Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di Kota Lubuklinggau, Provinsi Sumatera Selatan. Tak ubahnya seperti Bodyguard. Rabu, (21/04). 

Terungkapnya hal tersebut berdasarkan hasil wawancara awak media dengan pengawas lapangan galian telkom, Fian, melalui WhatsAppnya menuliskan  bahwa dirinya hanya melakukan pengawasan saja, terkait izin galian telkom tersebut itu bukan wewenang dirinya. 

Ketika awak media melakukan wawancara lanjutan kepada saudara, Fian, (Pengawas) dengan harapan agar dirinya berkenan untuk mengirimkan nomor HP Manager Perusahaan atau yang berkompeten dalam bidang galian telkom tersebut. 

Tiba- tiba, Fian, (pengawas) tersebut mengirimkan photo papan merk Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) sembari menuliskan nomor hendpone atas nama berinisial ‘I’, hingga terkesan membekingi kegiatan galian telkom diduga bermasalah. “Ini Pak, 08136471XXXX, Iya pak itu nomor HP nya, Coba bapak langsung ke Pak (Red-) itu aja”. tulisnya. 

Dilokasi, (20/4) kegiatan Galian Fiber Optik tepatnya dijalan Cendana, Kelurahan Tanjung Aman, Kecamatan Lubuklinggau Barat I, Kota Lubuklinggau. Provinsi Sumatera Selatan. Sangat dikeluhkan warga, Pasalnya, bekas galian pemasangan jaringan telkom bawah tanah hingga menghancurkan beton lantai tepat didepan rumah warga tak kunjung diperbaiki seperti semulah. “Tadi tidak saya suruh memecahkan beton ini, namun katanya akan segera diperbaiki dan disemen kembali tapi nyatanya Nol”. keluh Ibrahim senada dengan warga lainnya. 

“Berhasil diwawancarai, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPU-PR) Kota Lubuklinggau, Achmad Asril Asri ST MSi, melalui Kepala Bidang Bina Marga (Kabid BM) Pahni Hastera ST, menjelaskan pihaknya belum mengetahui adanya penggalian Fiber Optik tersebut. “Biasanya minta izin ke PU, sejauh ini belum ada informasi”. ujarnya. 

Sementara itu, Oknum LSM berinisial ‘I’ saat hendak diwawancarai terkait hal tersebut ketika dihubungi berulang-ulang lewat celulernya namun belum dapat tersambug, hingga berita ditayangkan. (Ebied s/tim).