Databicara.net, LUBUKLINGGAU – Kontes Bonsai tingkat Nasional yang diadakan oleh Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) Cabang Lubuklinggau dan Musi Rawas warnai peringatan Hari Ulang Tahun Kota Lubuklinggau ke 20 yang baru saja dilaksanakan digedung Paripurna Dewan Perwakilan Daerah Kota Lubuklinggau. Kamis (21/10).
Kegiatan yang di hadiri 648 bonsai diikutkan dalam Kontes Bonsai Tingkat Nasional 2021, di perkantoran Eks Pemkab Musi Rawas. Kegiatan ini dilaksanakan selama lima hari, mulai Rabu (19/10) hingga Minggu (24/10),Kegiatan tersebut terlaksanakan, atas partisipasi dan dukungan penggemar bonsai yang dihimpun oleh Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) Cabang Lubuklinggau dan Musi Rawas.
Ketua Panitia Anwar Sadat saat dijumpai dilokasi Pameran menyebutkan 648 bonsai itu terdiri dari 413 kelas prospek, 177 kelas regional, 38 kelas madya dan 20 kelas utama. Yang datang dari, Kota/ Kabupaten di Provinsi Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Jambi dan Riau.
“Untuk jurinya ada lima dan satu dewan juri. Mereka ini dipilih langsung oleh PPBI pusat,”ujarnya.Sadat menambahkan kegiatan ini bertujuan untuk mencintai tanaman, membuat tanaman yang tidak berharga menjadi bernilai serta meningkatkan perekonomian.
Sementara itu, Ketua PBBI Lubuklinggau dan Musi Rawas Dr Yudhi Arimansyah menyampaikan acara tersebut dilaksanakan PBBI cabang Lubuklinggau dan Musi Rawas dalam rangka memperingati HUT Kota Lubuklinggau ke-20 Tahun.
Dirinya mengharapkan, kegiatan tersebut bisa menjadi agenda tahunan Kota. Jadi kalau sudah menjadi agenda, diharapkan semua pihak dapat partisipasi dan terlibat dalam kegiatan itu. Karena perkumpulan bonsai ini, susah untuk mengembangkan diri tanpa arahan dan bimbingan dari pemerintah daerah, Terkhususnya dalam mengadakan kontes nasional seperti ini, yang memerlukan anggaran cukup besar.
“Memang sebagian besar dana dari kegiatan ini swadana kita, donatur dan dukungan sarana dan prasarana oleh Pemerintah Kota Lubuklinggau. Kalau sudah diagendakan, nantinya sudah dicantumkan atau dianggarkan oleh pemerintah daerah, sehingga kita hanya menyiapkan bonsai saja tidak memikirkan lagi sarana dan prasananya,”tutupnya.(Joni)