LUBUKLINGGAU -Nasib Jodoh Maut dan rezeki tuhan yang ngatur itulah yang jadi keyakinan terbesar pada diri Muhamad Camel a’ak Camel yang saat ini memiliki niat tulus untuk maju dalam pilkada 2024 demi membuat masyarakat Lubuklinggau Lebih sejahtera dalam segala bidang.
Pria yang sudah mekiloki jargon Linggau Dashyat, slogan ini mungkin sudah sering terdengar di telinga masyarakat, ataupun terbaca di media sosial seperti WhatsApp maupun Facebook.
Linggau dashyat merupakan slogan yang dicetuskan Aak Camiel dan Pranata Meksiko yang menyatakan diri untuk maju di Pilkada Kota Lubuklinggau 2024 mendatang.
Memang, sayup sayup terdengar, bahwa keinginan keduanya maju di Pilwako, hanya sebatas main main, atau ikut memeriahkan situasi politik. Namun ditegaskan Aak Camiel mereka benar-benar serius bakal ikut maju dalam pertarungan politik 2024 mendatang.
“Tidak, kami tidak main-main, kami benar-benar serius ingin maju,” tegas Camiel kepada bintang informasi. Kamis (13/1/2022).
Menurutnya, pilkada Walikota 2024 nanti merupakan tarung bebas, dimana semua orang yang bakal maju memiliki peluang untuk menarik simpati hati masyarakat dan menang.
Apalagi, lanjutnya, bahwa sistem pemerintahan Indonesia, yakni sistem pemerintahan demokrasi, artinya sistem pemerintahan suatu negara yang kekuasaannya mutlak di tentukan oleh rakyat baik secara langsung maupun melalui perwakilan rakyat. Pada tingkat undang-undang, UU No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia mengatur hak pilih dalam Pasal 43 yang menentukan bahwa.
“Setiap warga negara berhak untuk dipilih dan memilih dalam pemilihan umum berdasarkan persamaan hak melalui pemungutan suara yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan”
Diperkuat lagi dengan Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Perkara Nomor 011-017/PUU-I/2003, tanggal 24 Februari 2004 menyebutkan.
“Menimbang, bahwa hak konstitusional warga negara untuk memilih dan dipilih adalah hak yang dijamin oleh konstitusi, undang-undang maupun konvensi internasional, maka pembatasan penyimpangan, peniadaan dan penghapusan akan hak dimaksud merupakan pelanggaran terhadap hak asasi dari warga negara,”jelas Camiel.
Atas dasar ini, sebagai warga negara yang memiliki hak dipilih tersebut, Dirinya bersama Pranata Meksiko mencoba ikut maju di pilkada 2024 mendatang.
“Soal keterpilihan, mau dipilih atau tidak, kita serahkan kepada masyarakat Lubuklinggau, terpenting kami memiliki hasrat yang tulus untuk mencoba memajukan kota Lubuklinggau yang berpihak kepada masyarakat,”tegas Suami Mardiah ini.
Sejauh ini, Aak Camiel dan Pranata Meksiko menggaungkan maju pilkada melalui jalur independent dengan moto Dar Dur (Dari Rakyat Untuk Rakyat) .
“Konsep yang kita siarkan, politik happy, kita mesti senang, masyarakat harus senang, dalam berpolitik jangan terlalu kaku, karena takdir Allah tidak ada yang tahu,”ujarnya.
Aak Camiel mengakui, langkah yang ia lakukan saat ini, banyak dianggap tidak serius atau main-main. Bahkan banyak direspon negatif. Akan tetapi dirinya tidak memperdulikan hal itu. Menurutnya masyarakat memiliki sikap masing-masing dalam menafsir dan itu tidak bisa dibatasi.
“Bagi kami sah-sah saja, jika sebagian yang merespon negatif langkah kita, tapi ya tidak apa-apa. Terpenting kami memiliki niat baik tulus, maju pilkada 2024 untuk membawa harapan besar bagi masyarakat Lubuklinggau, seperti yang saya katakan tadi, Takdir Allah siapa yang tahu,”pungkasnya.(Joni)