DATABICARA.NET, MURATARA -Ada ada saja kelakuan Oknum yang serupa dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Muratara, diduga dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) berinisial ‘NW’ terkesan sengaja mencari kepuasan sex kepada seorang wanita rela melakukan adegan tidak senono dengan cara video Call Sex (VCS) atau Phonex Sex dan menunjukkan kemaluannya (kelamin) didalam sebuah kamar.
Berdasarkan Video yang beredar, Yang menunjukkan alat kelamin dengan durasi selama 57 detik tersebut ada kemiripan dengan Oknum Anggota Dewan (Aktif) tersebut. Dengan serius menunjukkan muka ke video sembari menunjukkan alat kelaminnya dan mengoyang goyang ke kamera hingga meneteskan Air diduga sperma.
Sementara Oknum yang menyerupai anggota Dewan tersebut ‘NW’ saat diwawancarai awak media melalui WhatsAppnya dirinya berdalih lupa. “Maaf saya tidak teringat masalah itu dengan siapa dan kapan itu, dan kondisi saya saat ini kurang sehat dan siapa yang bikin video pertama kali ingat hukum, ati ati pasal 27,” tulis NW.
Selanjutnya ia juga melarang keras untuk mempublikasikan atau mengedar terkait video tersebut. “Saya tuntut jika sampe berita di edarkan ke halayak banyak”. tegasnya.
Sementara itu, secara terpisah menyikapi hal tersebut, Hardi Jafar, Aktifis Suara Rakyat Reformasi mengecam keras atas kelakuan oknum didguga mirip dengan wakil rakyat Muratara ‘NW’ karena tidak menunjukkan etika dan moral serta akhlak yang baik kepada masyarakat Muratara terutama pendukungnya yang secara sadar melakukan hal yang diduga porno aksi melalui media Phone sex kepada seorang wanita.
“Saya mengecam keras atas kelakuan oknum wakil rakyat tidak layak dicontoh dan tidak pantas untuk ditiru diduga mirip NW ini dari partai yang isinya hampir 100 persen adalah para ulama islam,”tegasnya.
Dan ia juga meminta kepada Ketua DPRD serta Badan Kehormatan DPRD Muratara untuk memanggil dan memeriksa serta merekomendasikan agar dilakukan pemecatan karena dianggap telah merusak citra anggota Dewan .
“Selain ketua dan badan Kehormatan DPRD kami juga meminta kepada ketua DPC PKB Muratara untuk memecat angggota dewan tersebut karena dianggap telah mencoreng marwa ke islaman partai PKB yang isinya 100 persen para ulama ,”jelasnya.
Hardi juga mengecam keras atas ancaman yang dilakukan oleh Anggota DPR tersebut kepada awak media yang konfirmasi terkait kebenaran video diduga mirip NW akan menuntut wartawan yang mengedarkan berita terkait video tersebut.
“Berdasarkan Undang Undang nomor 40 tahun 1999 tentang pers dimana mereka punya hak menyampaikan berita kepada halayak banyak dengan berimbang jadi tidak selayaknya mengancam ketika mereka menkonfirmasi kebenaran terkait apa yang mereka jadi temuan,”tutupnya. (Joni).