Ponpes Ternama Di Lubuklinggau, Jamal : Jangan Mendidik Para Santri Menjadi Pengemis

LUBUKLINGGAU SUMATERA SELATAN

Databicara.net, Lubuklinggau – Pondok pesantren adalah salah satu Lembaga Keagamaan, yang memberikan pendidikan dan pengajaran serta mengembangkan dan menyebarkan agama Islam, Atau Asrama pendidikan Islam tradisional dimana siswanya tinggal bersama dan belajar dibawah bimbingan seorang atau lebih dari seorang guru yang dikenal dengan sebutan seorang Kyai.


Namun disinyalir berbeda, pada Pondok Pesantren (Ponpes) ternama di Kota Lubuklinggau, Provinsi Sumatera Selatan, yakni diduga Pondok Pesantren, Mazro Illah, dan, Pondok Pesantren Ar Risalah, terkesan sengaja memberikan tugas terhadap para santri mencari dana alias duit guna menggelar acara besar. 


Berhasil diwawancarai beberapa Wali Santri yang enggan namanya dipublikasikan, Salah satunya  berinsial S mengeluhkan atas peristiwa yang bakal dialami oleh anak -anaknya dengan berkeliling kerumah- rumah mencari sumbangan bak pengemis dijalanan, “Anak saya libur 3 hari, katanya ada tugas dari Ponpes mencari dana untuk acara Maulid, trustang kami sangat keberatan, Kami sekolahkan anak untuk mencari ilmu disana, bukan mondar – mandir cari duit”. sampainya pada awak media.

 
Saat dihubungi Hendpone gengamnya, Pimpinan Pondok Pesantren ‘Mazro Illah’ sekaligus Pimpinan Pondok Pesantren ‘Ar Risalah’, Ustadz Fahmi, membenarkan bahwa pihaknya telah memberi izin kepada para santri mencari bantuan dana serta mengundang masyarakat dan belajar berkomunikasi, Menurutnya, hal tersebut itu sudah biasa. 


“Saya jelasin ya, pada tanggal 9 ada acara Maulid, Kalau ada yang cari dana ada apa? Santri kan panitianya, santri adalah sebagai siswa yang harus di didik melaksanakan acara dan itu biasa setiap sekolah masyarakat ikut andil, ada apa?. bukan seperti yang mengemis -ngemis dijalanan itu, yang minta-mintah untuk bangun Masjid ngak ada masalah?, Memang ada anak kelas 2 MA pada jenjangnya persiapan organisasi terkait kepesantrenan, bukan diliburkan 3 hari mereka diizinkan, dari dulu 100% ngak pernah ada bantuan dari Pemkot”. dalihnya. 


Menyikapi keluhan itu, Salah satu warga kota Lubuklinggau yang peduli terhadap Dunia Pendidikan, Ahmad Jamaluddin, Mengecam keras kepada pihak Pondok Pesantren yang memberikan tugas kepada para santrinya untuk mencari dana agar terlaksananya acara maulid akbar yang akan dilaksanakan oleh pihak Ponpes yang bersangkutan terkesan meresahkan Para Wali santri. 


“Saya Mengecam keras kepada pihak Ponpes yang bersangkutan, janganlah meng Ekploitasi para santri untuk mencari dana demi kepentingan kepentingan yang tidak ada sangkut pautnya terhadap para santri, Jangan mendidik para santri menjadi pengemis, sebab acara itu bukan wajib dilaksanakan oleh Lembaga Pendidikan, hingga diduga hanya Wah – Wah’an segelintir oknum yang tidak ada manfaatnya secara langsung kepada para santri”. tegasnya. 


“Kalau ngak mampu menggelar acara besar, ya adakan secara sederhana, Jangan menyuruh para santri mencari dana, santri ingin mencari ilmu di ponpes itu, apapun alasannya,”. Harap Jamal sapaan akrabnya. (Ebied s). 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *