DATABICARA.NET, MUSI RAWAS , Diduga adanya indikasi dugaan pungutan liar (Pungli) yang dilakukan oleh Kepala sekolah SMPN 1 Muara Beliti Kabupaten Musi Rawas dengan modus membeli seragam sekolah melalui Koperasi masih terus menuai pertanyaan pasalnya hingga saat ini pihak Pengawas SMP Negeri 1 Kecamatan Muara Beliti Kabupaten Musi Rawas belum menerima dokumen BA dan foto Rapat Komite.
Hal itu diungkapkan langsung Joko Pengawas SMP dari Dinas Pendidikan mengatakan bahwa dirinya diminta oleh pihak sekolah dalam hal ini kepala sekolah SMP N 1 untuk menglarifikasi terkait adanya pungli yang dilakukan oleh pihak oknum sekola SMP N 1 Muara Beliti.
“Kami diminta oleh Kepala Sekolah untuk menglarifikasi namun sebelum mengklarifikasi kami meminta penjelasan dari pihak kominte dan mereka mengatakan bahwa pengumpulan dana sebesar Rp 900 ribu benar adanya untuk membeli seragam olahraga dan muslim,”ujarnya.
Joko juga mengatakan dalam klarifikasinya bahwa dirinya tidak ditunjukan Berita Acara Rapat Komite dan foto bahwa benar adanya kesepakatan untuk mengumpulkan dana pembelian baju muslim dan olahraga tersebut.
“Ketika kami konfirmasi mereka tidak menunjukan BA dan dokumen lainnya atas kesepakatan antara calon wali murid dengan komite sehingga kami tidak mengatahui rincian sebenarnya atas pungutan Rp 900 ribu tersebut.
Sementara itu Andi Lala dan Leo Saputra aktivis peduli pendidikan sangat kecewa atas tidak adanya klarifikasi dari pihak sekolah SMP N 1 Muara Beliti dan diduga tidak meng indahkan undangan dari pihak dinas pendidikan serta dengan mudah memerintahkan pengawas untuk menglarifikasi .
“Kami sangat kecewa mestinya kepala sekolah yang klarifikasi ini malah memerintahkan pengawasan untuk menglarifikasi yang mana pengawas klarifikasi tidak diberikan bukti dokumen BA maupun foto rapat komite,”tutupnya.
Diberita sebelumnya viral dimedia adanya keluhan salah seorang calon wali murid SMP N 1 Muara Beliti diduga melakukan pengutan sebesar Rp 900 ribu dan dana tersebut harus dibayar Cash jika siswa tersebut dinyatakan lulus masuk SMP N 1 Muara Beliti.
Dengan adanya indikasi dugaan penekanan dari pihak komite sekolah agar membuat calon wali murid terbebani dan merasa kecewa karena tidak meng indahkan program Bupati Musi Rawas tentang sekolah gratis untuk siswa.(Joni).