DATABICARA.NET, LUBUKLINGGAU – Wakil Wali Kota Lubuklinggau, H Sulaiman Kohar menerima audensi pengurus Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Lubuklinggau di ruang kerjanya, Rabu (6/10).
Dalam audiensi tersebut, Wawako menyampaikan salah satu program BAZNAS adalah zakat baik zakat mal maupun zakat fitrah. Namun yang paling banyak dipahami masyarakat adalah zakat fitrah saat hari raya Idul Fitri, padahal ada zakat mal dimana masyarakat bisa berzakat di hari biasa.
“Zakat mal didefinisikan sebagai kewajiban yang dibebankan oleh syariat terkait dengan kepemilikan harta. Sedangkan zakat fitrah diwajibkan bukan karena harta secara khusus, tapi dibebankan karena berada di penghujung bulan Ramadan,” paparnya.
Wawako berharap program MARASE dijalankan dengan baik dan bijaksana. Apalagi program bedah rumah tentu sangat bermanfaat karena dapat membantu masyarakat kurang mampu.
Wawako menginstruksikan agar program-program BAZNAS harus disosialisasikan kepada masyarakat baik secara langsung maupun melalui media. Seperti program bedah rumah pasti banyak masyarakat yang belum bahkan tidak mengetahuinya.
Sementara itu, Ketua BAZNAS Lubuklinggau, Drs H Harnan mengatakan pihaknya mempunyai program cinta terhadap zakat yang bekerjasama dengan pihak bank.
“Nanti akan ada ajakan dari pemerintah untuk berzakat. Karena sejauh ini kesadaran masyarakat mengeluarkan zakat terutama zakat mal masih sangat minim. Oleh karena itu memang perlu dilakukan sosialisasi,” ujarnya.
Dia juga menginformasikan bahwa dalam waktu dekat pengurus BAZNAS Kota Lubuklinggau akan melaksanakan studi banding ke Kabupaten Sarolangun Provinsi Jambi karena disana proram BAZNAS -nya luar biasa berhasil.
Selain ke Kabupaten Sarolangun, pihaknya juga studi banding ke Kota Padang karena BAZNAS Padang termasuk BAZNAS terbaik di Indonesia. H Harnan juga melaporkan untuk dana yang masuk masih minim, hanya Rp 500 juta dari total keseluruhan yang ada di BAZNAS saat ini Rp 1,5 milyar.
Pihaknya sudah melaksanakan program MARASE dengan membagikan 700 kg beras kepada masyarakat di Masjid Agung As-Salam dan 500 Kg di Masjid Agung Al-Bari. Ada juga bantuan uang Rp 500 ribu kepada warga tidak mampu.
Terkait program MARASE, terus diupayakan untuk ditingkatkan dimana sudah dilakukan survei ada lima rumah yang akan direhab, untuk ukuran rumah yang direhab 5X5 M dimana biasanya 4×6 M. (Anas/rls).